pertanian

Zaman Mesopotamia yang merupakan awal perkembangan kebudayaan, merupakan zaman yang turut menentukan sistem pertanian kuno. Perekonomian kota yang pertama berkembang di sana dilandaskan pada teknologi pertanian yang berkiblat pada kuil-kuil, imam, lumbung, dan juru tulis-juru tulis.
Tulang punggung pertanian terdiri dari tanaman-tanaman yang sekarang masih penting untuk persediaan pangan dunia: gandum dan barlai, kurma dan ara, zaitum dan anggur. Kebudayaan kuni dari Mesopotamia - Sumeria, Babilonia, Asiria, Cahldea - mengembangkan pertanian yang bertambah kompleks dan terintegrasi. Reruntuhan menunjukkan sisa teras-teras, taman-taman dan kebun-kebun yang beririgasi. Emapt ribu tahun yang lalu saluran irigasi dari bata dengan sambungan beraspal membantu areal seluas 10.000 mil persegi tetap ditanami untuk memberi pangan 15 juta jiwa. Pada tahun 700 SM sudah dikenal 900 tanaman.
Pertanian di negara-negara maju yang kita lihat saat ini tidak bisa lepas dari peran kejayaan Mesopotamia di masa lampau tanaman seperti durum (hard wheat) dan Semolina (bahan baku spageti) berasal dari timur tengah yang dibawa oleh

Senin, 27 September 2010

WAWASAN LINGKUNGAN UNTUK SELAMATKAN LINGKUNGAN

Indonesia di tengah krisis multidimensi seperti saat ini, tentunya sangat merindukan apa yang namanya sumberdaya manusia yang berkualitas. Lalu bagaimanakah sumberdaya manusia yang berkualitas itu?, cukupkah hanya berkualitas saja?. Sumberdaya manusia yang berkualitas adalah sumberdaya manuasia yang memiliki keahlian, berprofesionalitas, produktif dan mampu secara mandiri bersaing dengan sehat di dunia kerja. Sekarang ini tidak hanya sekedar itu saja yang di butuhkan, akan tetapi lebih dari itu, yaitu SDM yang mempunyai wawasan tentang lingkungan. Mengapa ini diperlukan?, karena dengan SDM yang mempunyai wawasan tentang lingkungan akan berpengaruh pada aktifitas yang akan dilakukan oleh SDM itu sendiri. Orang yang mempunyai wawasan lingkungan yang baik dalam melakukan pembangunan tidak hanya memikirkan untuk dirinya sendiri, tetapi akan memikirkan keseimbangan ekosistem yang ada, sehingga tidak terjadi yang namanya kerusakan alam. Berbagai macam fakta saat ini dapat ditemukan dilapangan, bahwa SDM kita memang belum memperhatikan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang kontinyu yang memanfaatkan dengan optimal sumberdaya alam yang ada, dengan memperhatikan syarat-syarat keseimbangan lingkungan. Untuk itu yang lebih dahulu perlu untuk dibangun adalah SDM nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar